Sukses

Golkar Minta PDIP Jangan Terlalu Keras soal Sistem Pemilu

Menurut Nurul, PDIP menyetujui sistem pemilu proporsional tertutup karena political idea-nya yang kuat.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar Nurul Arifin meminta Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto agar tidak terlalu keras mendorong adanya sistem proporsional tertutup pada pemilu 2024.

Hal itu disampaikan Nurul saat rilis survei Indikator Politik Indonesia melalui akun resmi YouTube pada Rabu (4/1/2022).

Awalnya, Nurul menyoroti keberhasilan PDIP mencapai tingkat tertinggi elektabilitas di antara partai politik (parpol) yang ada. Nurul menilai sebab itulah PDIP ingin mengubah sistem pemilu dari terbuka menjadi tertutup pada 2024.

"Selamat Pak Hasto sebagai Sekjen selalu berhasil membuat PDIP naik dan bahkan ada di ranking pertama terus begitu. Nah oleh karena itulah saya memahami betul kenapa Pak Hasto itu ingin sekali menerapkan sistem tertutup," kata Nurul.

Menurut Nurul, PDIP menyetujui sistem pemilu proporsional tertutup karena political idea-nya yang kuat. Ditambah, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja atau approval rating Presiden Jokowi meningkat dan mempengaruhi kader-kader yang dianggap cocok melenggang di kontestasi pemilu.

"Dan semua di approval Pak Jokowi, PDIP, kemudian PDIP ada Pak Ganjar di situ tapi tidak memberikan efek kepada yang lain mungkin belakangan Pak Prabowo setelah di-endorse oleh Pak Jokowi," kata Nurul.

Nurul menegaskan partainya melihat sistem terbuka tetap mewakili suara rakyat. Parpol, kata Nurul harusnya tak mementingkan ego perihal apa yang diinginkan rakyat.

"Kami tetap melihat sistem terbuka itu tetap menjadi lebih mewakili suara rakyat. Jadi, partai politik tidak kemudian menjadi ego di situ," ungkapnya.

2 dari 2 halaman

Tak Ada Jaminan

Nurul mengatakan bahwa tidak ada jaminan sistem proporsional tertutup bebas oligarki. Dia pun mengajak semua pihak agar bersama-sama mempertahankan sistem proporsional terbuka.

"Kami tidak percaya di situ tidak ada oligarki, itu none sense, kami tidak percaya itu mengurangi korupsi, kami tidak percaya bahwa dengan sistem tertutup kemudian semuanya akan lebih baik," ucapnya.

"Saya sih mengajak ayo dong, lembaga survei ini pada bergerak juga jangan diam-diam aja. Masa kita 8 fraksi kalah sama 1 fraksi," sambungnya.

Lalu, di hadapan Hasto Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI ini meminta agar Sekjen PDIP tak kukuh mendorong sistem pemilu proporsional tertutup itu.

"Ayo Pak Hasto jangan terlalu keras kita harus mengutamakan juga mengusung suara rakyat. Berikan rakyat itu pembelajaran politik dengan cara mereka siapa orang-orang yang mereka percaya," ujar dia.